Sabtu, 14 Maret 2020

Cerita Dibalik Tarian Bedhaya Ketawang

Maret 14, 2020



Kisah Mistis Dibalik Tarian Bedhaya Ketawang
Indonesia menjadi negara dengan ratusan budaya yang semuanya mempunyai makna tersendiri. Sebagai negeri multikultural Indonesia terkenal akan sikap toleransi sekaligus ramah. Hal ini bisa tercermin dari sirat keagungan melalui tarian tradisional yang sampai sekarang masih dilestarikan. Bedhaya Ketawang termasuk salah satu tarian khas Surakarta dengan tingkat religius serta sarat akan aura mistis. 
Tarian tersebut berasal dari kata Bedhaya yang berarti penari wanita di istana. Sedangkan Ketawang mempunyai makna tinggi, kemulian, serta keluhuran. Bedhaya Ketawang termasuk tari sakral yang hanya dilakukan di acara besar istana. Bahkan setiap penari yang ingin terlibat harus memenuhi syarat tertentu. 
Tari Bedhaya Ketawang sendiri bukan hanya hiburan. Melainkan bentuk perwujudan dari semua persembahan yang ditunjukan pada para petinggi. Kondisi ini terkiat oleh isi dari tarian yang mengambarkan kisah percintaan Kadjeng Ratu Kidul dengan Raja Mataram. Tepat, Ratu Kidul sendiri bukan sosok baru dalam ranah mistis Tanah Air. 
Bahkan saking melekat masyarakat masih merasa ngeri akan semua akan semua poin mengenainya. Aura mistis juga sangat terasa di Tari Bedhaya Ketawang. Bukan hanya terpengaruh oleh alur tarian. Namun, tembang pengiring tarian juga tak lepas dari kisah horor sang Ratu Kidul. Semua aturan dibalik tari ini juga mengundang aroma mistis yang begitu kental. 
Syarat Wajib Para Penari
Menurut beberapa sumber dinyatakan bahwa setiap kali Tarian Bedhaya Ketawang ditampilkan. Ratu Kidul akan hadir mengisi formasi kesepuluh. Namun, hanya orang-orang dengan kemampuan tertentu yang bisa melihatnya. Kepercayaan masyarakat yang begitu besar membuat aura mistik terasa dalam tiap bagian. Bahkan kesembilan penari harus memenuhi syarat khsusus sebelum tarian ditampilkan. Berikut beberapa ketentuan yang harus dipenuhi: 
  1. Tari Bedhaya Ketawang harus berisi 9 penari perempuan yang semuanya masih perawan. 
  2. Setiap penari tidak boleh dalam keadaan haid. Ketika masih berada dimasa meanstruasi. Maka mereka harus melakukan ritual caos dhahar di atas panggung. Hal ini dilakukan dilakukan sebagai perwujudan izin pada Ratu Kidul. 
  3. Suci secara batiniah terwujud dalam puasa beberapa hari sebelum pagelaran dilaksanakan. Kondisi tersebut karena kepercayaan bahwa Kadjeng Ratu Kidul bakal menghampiri penari yang masih mengalami kesalahan pada saat latihan berlangsung. 
Semua syarat menunjukan bagaimana Tari Bedhaya Ketawang masih sangat kental dengan ritual gaib. Tidak ada alasan untuk para penari pelanggar syarat yang telah ditentukan. Sebab, sosok Ratu Kidul sendiri begitu melekat di benak masyarakat Indonesia, terutama Surakarta. Sedangkan untuk custom menggunakan basahan atau pakaian pengantin perempuan di adat Jawa. Hijau menjadi warna dominasi dalam pakaian. Mengingat semua rangkaian tarian berkisah mengenai Kadheng Ratu Kidul yang identik dengan hijau. 
Tarian Bedhaya Ketawang sendiri mempunyai durasi satu setengah jam dan dibagi menjadi tiga babak. Ia akan ditampilkan dalam upacara kenaikan tahta raja. Pada dasarnya tarian tersebut dipercaya membuat penari untuk lebih dekat kepada Tuhan. Poin ini terwujud dalam tiap ritual yang dilakukan. Fakta tersebutlah yang kian membuat tarian itu bukan urusan remeh. Melainkan mengait antar keimanan serta kedekatan secara religius. 
Meskipun terkesan penuh nuansa mistik tidak bisa dimungkiri bahwa Bedhaya Ketawang termasuk salah satu kekayaan budaya Indonesia yang mesti dilestarikan. Apalagi di era sekarang dimana semua tarian beralur hiphop serta jauh dari unsur tradisional. Bagaimanapun Tanah Air harus kuat dengan budaya yang dimiliki. 



Thanks for reading Cerita Dibalik Tarian Bedhaya Ketawang

Related Posts

Your Comments

Disclaimer - Privacy Policy

Konten yang terkandung dalam blog ini hanya sebagai gambaran umum informasi, tidak ditujukan untuk nasihat profesional. Pengunjung blog ini dapat meminta nasihat secara profesional dari pihak berkompeten, karena posting pada artikel ini adalah rangkuman ilmu yang bisa berkembang dan berubah setiap waktu. Admin blog ini tidak bertanggung jawab jika terjadi kerugian yang dialami pembaca dari blog ini.

Hubungi Kami

Email : tikapangestina@gmail.com

Terms Of Use

Mengambil semua atau sedikit konten dari isi yang terkandung dalam blog ini wajib mencantumkan link sumber blog ini
Berbagi ilmu yang bermanfaat adalah salah satu bentuk kebaikan yang pahalanya tidak akan putus walau kita sudah tiada
Copyright © GUDANG ARTIKEL - Designed by CB | Daftar Isi : SITEMAP | SETOR ARTIKEL